Slank
Perpecahan Band
Pada
saat menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim selaku leader akhirnya
memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Namun ada juga yang
menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau mengundurkan diri
karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah dalam
penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat
di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat
untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang ditulis dengan darah
oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya. Isinya
menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar
melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap
menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player. Reynold masuk
untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu sering nongkrong di
Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan project Slank untuk album
ke enam dengan formasi masa transisi ini.
Album
Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1997. Dengan single Koepoe Liarkoe
dan Tong Kosong membuktikan Slank masih survive. Tawaran manggung pun
berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam
rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank.
Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat
itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk
untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin
melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank
terjadi.
Masuknya Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi akhir)
Slank | |
---|---|
Asal | Jakarta - Indonesia |
Tahun aktif | 1983 - sekarang |
Aliran | Rock, Blues |
Label | Slank Records |
Personil | Bimbim Kaka Ridho Ivanka Abdee Negara |
Mantan personil | Bongky (bass) Parlin Burman/Pay Indra Q Reynold |
Situs web | www.slank.com |
Ivanka
ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold langsung
bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee
Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah
bersahabat dan psatu Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu
itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru saja
menyelesaikan sekolah gitarnya di Hollywood untuk diminta bantuannya.
Mereka pun ditugaskan untuk menghafal 35 lagu Slank dalam waktu satu
minggu. Sebuah target yang besar dan waktu yang singkat. Namun mungkin
karena dua orang itu adalah seorang musisi yang hebat,, target tersebut
tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini sebenarnya sangat membingungkan
juga karena sebelumnya Slank hanya memakai satu gitaris. Namun karena
mepetnya waktu,, akhirnya dua orang tersebut dipake untuk melengkapi
formasi inti Slank. Formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka
terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia
musik Indonesia.
Album baru dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti membuat Bimbim dan Kaka melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh
yang dirilis January 1998 dengan single yang menghentak yaitu Balikin.
Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari
ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih
dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan
karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka
berhenti justru karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai
narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan
minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan
Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi
dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial
dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan
di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang
diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang
seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat
Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini.
Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah
lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang
memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia
nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank
memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada
peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawha
umur. Banyak lagu yang direkam secara Live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kotayang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan
Tahun
1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27
lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang
biru. Versi yang biru memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak Mami
sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta
Malam Minggu Lagi. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada
orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis
nya. Di PV lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat
kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista
Petty di album abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album ini
adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun
1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan
menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank
kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya
Slank. Berisi lagu lag pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya
yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu
Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next
album,, Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini,
dan #1. Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi
Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan
Slank tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah Baliem.
Di lagu #1, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya.
Erwin Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track
terakhir itu.
Sukses
album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22
Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang
diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan
satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I
Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini
adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan diluar
(tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live
kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam
versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka.
Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar
penonton pun dimasukkan di kaset ini. Namun jika Anda melihat yang versi
VCD nya,, konser yang di ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah,
Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di
lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton
untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu. Di lagu Kamu
Harus Pulang yang menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima
kasih kepada semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti
tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya
yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang,
Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan
Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu
Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka
mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa
dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini
lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga
diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini
diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun
ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak
berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting.
Bimbim menyumbang suaranya di lagu Menjadi Masalah. Di PV Jembatan
gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang
diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank
kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia.
Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka
yang diberi titel Bajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank
terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak
cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil
konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan
di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser
Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang
direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan
group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam
secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat
Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss
You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang
vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu
tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank
berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka
tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil
hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi
pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak
yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini
adalah sebuah pick guitar.
Slank
merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Banyak para musisi yang
meramaikan acara ini diantaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain
musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin
bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki
tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka
mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu
mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road
to Peace 24 Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya
lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam
secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam
lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam
secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama
Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang
direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan
P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di
atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di
album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars
Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini
konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah
ada yang merekam full album secara live seperti Greateful Dead dan
Blues Traveler,, namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung
seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak
ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota
tempat mereka akan show. PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi
di dalamnya sedangkan PV lagu Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video
tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah poster dan masker berlogo
peace yang di design oleh seorang Slanker dari Makasar.
Tahun
2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia
Aid di Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu
Satu yaitu Karikatur.
Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender. Di tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada 26 Desember bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang membuat gerah para politisi pun terdapat di labum ini.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
Koran Slank
Slank Management
Address:
Jalan Potlot No. 14, Duren Tiga
Jakarta Selatan (12760)
DKI Jakarta Indonesia
Telephone:
+6221 79196819 / +6221 7943252 /+6221 7990602
Fax:
+6221 79193437
Email Address:
mgt@slank.com / info@slank.com
Website
www.slank.com
Generasi biroe slank
Kehadiran film dokumenter musikal yang diperankan para personel Slank, "Generasi Biru" bisa dibilang merupakan kado Indah di hari kelahiran kelompok musik legendaris pop-rock Indonesia. Tidak hanya itu, film garapan sutradara beken, Garin Nugroho, cukup mengobati rasa rindu para Slanker, termasuk yang tinggal di Luar Negeri. Pantau Indonesiantunes.com dari tiga bioskop yang memutar film tersebut, animo penonton cukup tinggi. Rata-rata yang menonton anak muda (SLTP, SLTA hingga Mahasiswa). Artinya, kehadiran film ini bisa dibilang menjadi barometer bagi para Slankers yang ternyata masih setia mengikuti perjalanan grup asal Jl Potlot Duren Tiga Jakarta ini.
Lalu apa yang menjadi kelebihan film ini? Sutradara Garin Nugroho sepertinya tidak mau melepaskan label Slank yang merakyat dan kritis dengan lirik lagunya. Tidak cukup itu, pilihan lagu dalam film ini juga terseleksi. Selain tembang cinta, sang sutradara juga memilih lagu yang membawa pesan moral, yang sudah menjadi misi slank sejak berdiri tahun 1983. Hadirnya film ini terasa lebih lengkap dengan diluncurkannya CD/Kaset album "Generasi Biru" yang dipaket dengan VCD beberapa klip lagu Slank, seperti 'Slank Dance" dan "Monogami" yang merupakan lagu baru dalam album ini.
Kehadian album ini bisa dibilang semakin memperkuat eksistensi Slank diblantika musik Indonesia yang sudah 25 tahun berkiprah. Selain itu, album ini juga bisa menjadi obat rindu para Slankers dengan lagu baru band ini, dan sekaligus membuktikan visi dan misi dari berdirinya Super Grup Legendaris ini yang kerap membawa pesan moral.
Misalkan dalam alunan lagu "Gosip Jalanan" diambil dari album PLUR (2004) dan sempat memanaskan kuping wakil rakyat (DPR). Kecaman anggota DPR tidak berarti menyurutkan langkah Slank mendukung ditangkapinya para koruptor. Slank malah meneriakkan lagu itu di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kuningan Jakarta. Coba simak saja liriknya: Mau tau gak mafia di senayan/kerjanya tukang buat peraturan/bikin UUD ujung2nya duit.
Dialbum ini ada dua lagu diantara hits lama tadi yang ditampilkan dalam versi live, yakni “Indonesiakan Una” (Alb PLUR), dan “Mars Slankers” (Alb Road to Peace) yang direkam langsung dari acara Slankers Day pada bulan Juli 2008 silam. Selain itu, ada pula lagu yang direkam ulang ditengah padatnya jadwal tur Slank di Indonesia dan Amerika Serikat pada Oktober sampai Desember 2008 lalu, berjudul "Cekal" yang diambil dari Alb Piss.
Tak kalah menariknya untuk disimak dalam album ini adalah tembang baru yang ringan karya Bimbim, "Slank Dance". Lagunya enak didengar, paduan musiknya simpel, yakni kombinasi cabikan gitar Ridho dikolaborasi dengan nada-nada nge-beat yang asik untuk joget (dance). Tidak hanya itu, lirik yang mudah diingat dan memberikan semangat;Jangan takut keluarlah/Hadapi dunia dengan menari... Berkhayallah seluas biru langit/berfikirlah sedalam biru laut/ Horisonal.. sama rata sama rasa.
Lagu "Monogami" yang bercerita tentang cinta dan kesetiaan juga bisa dibilang menjadi dinamisasi karir musik slank yang semakin "dewasa". Variasi nada-nada ringan dan slow dipadu dengan hentakan musik yang nge-rock, plus vokal kaka yang khas menjadikan kekuatan dalam lagu ini.
Diusianya yang seperempat abad, Slank telah membuktikan eksistensinya dalam dunia musik Indonesia dan dunia. Lewat slank, Indonesia bisa berkoar kepenjuru dunia lewat musik dan lirik. Ciri khas musiknya yang easy listening dan syairnya yang kritis, menjadikan Slank icon rock Indonesia. [lys/it/foto: slank records]